18 Januari 2025

Radar Brita

Seputar Warta

Polisi Selidiki Kematian Satu Keluarga di Tangerang Selatan Terkait Pinjaman Online

kematian satu keluarga di Tangerang Selatan

Radar Brita – Kepolisian Sektor Ciputat Timur tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian satu keluarga di Tangerang Selatan, yang diduga terkait dengan jeratan pinjaman online (pinjol). Meskipun dugaan tersebut beredar luas, polisi belum dapat memastikan apakah pinjol menjadi faktor utama dalam tragedi ini.

Kapolsek Ciputat Timur, Komisaris Polisi Kemas M.S. Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami motif di balik peristiwa tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait dengan motif yang menyebabkan peristiwa ini,” kata Kemas dalam keterangannya di Tangerang Selatan, Selasa. Penyidikan kasus ini menjadi sangat penting karena mengarah pada dugaan bahwa keluarga tersebut terjerat utang pinjol yang mungkin berujung pada kematian mereka.

Dalam penanganan kasus ini, polisi telah mengamankan beberapa barang bukti yang mungkin dapat membantu mengungkap lebih lanjut kejadian tersebut. Di antara barang bukti yang diamankan adalah tali rafia, tambang, pakaian korban, serta tiga ponsel. Barang-barang ini akan diperiksa lebih lanjut untuk mendapatkan petunjuk yang lebih jelas mengenai penyebab kematian dan kemungkinan keterkaitannya dengan pinjaman online.

Saat ditanya apakah kematian keluarga tersebut memang terkait dengan jeratan pinjol, Kemas mengungkapkan bahwa pihak kepolisian belum bisa memastikan hal tersebut. “Kami belum bisa memastikan. Kami akan melakukan penyelidikan dengan pendekatan ilmiah kriminal (scientific crime investigation) dan melibatkan ahli digital forensik serta kedokteran forensik,” tambahnya. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan berbasis bukti ilmiah yang valid.

Selain itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Polisi Alvino Cahyadi, menyampaikan bahwa saat ditemukan, jasad ketiga korban menunjukkan adanya luka di bagian leher. Namun, jenis luka tersebut masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik. “Secara kasat mata, pada ketiga mayat tampak ada luka di bagian leher, tetapi jenis luka ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” ujar Alvino.

Polisi sedang dalam proses mendalami lebih lanjut penyebab luka yang ditemukan pada tubuh korban. Mereka juga terus bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan mengidentifikasi apakah kematian tersebut berkaitan dengan masalah utang yang timbul dari pinjaman online. Adanya luka di bagian leher pada ketiga jasad menambah misteri terkait kematian keluarga ini, sehingga pihak kepolisian berupaya keras untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Kematian ketiga anggota keluarga ini terungkap pada Minggu (15/12), setelah jasad mereka ditemukan di Kampung Poncol No. 102, RT. 5/2, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Keluarga yang tewas terdiri dari AF, seorang pria berusia 31 tahun yang merupakan kepala keluarga, YL, wanita berusia 28 tahun, dan AH, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun. Penemuan ini mengejutkan warga sekitar, yang kini juga berusaha mencari tahu apakah pinjaman online bisa menjadi faktor pemicu kematian mereka.

Pihak kepolisian, termasuk unit Reserse Kriminal Polsek Ciputat Timur dan Polres Tangerang Selatan, terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih jauh mengenai motif dan penyebab kematian ketiga korban. Penyelidikan ini menjadi prioritas karena berpotensi mengungkap masalah serius yang dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia terkait dengan pinjaman online yang sering berujung pada eksploitasi dan penindasan.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan pinjaman online dan tidak terjebak dalam praktik yang dapat berujung pada masalah hukum dan finansial yang serius. Polisi berharap dapat mengungkap kasus ini secepat mungkin dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.