Radar Brita – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut serta dalam uji publik sebagai bagian dari proses Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik tahun 2024. Uji publik ini merupakan tahapan akhir yang memberikan kesempatan bagi BNPT untuk menunjukkan komitmennya dalam memberikan informasi kepada publik secara efektif dan transparan.
Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT, Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, mengungkapkan rasa syukur karena BNPT berhasil mengikuti uji publik, mengingat tidak semua kementerian dan lembaga bisa lolos dalam proses ini. “Kami patut bersyukur BNPT dapat mengikuti uji publik karena tidak semua kementerian/lembaga bisa mengikuti ini. Harus lolos passing grade. Ini momen yang baik,” katanya setelah melakukan presentasi di Jakarta pada Selasa (12/11).
Tejo menjelaskan bahwa BNPT berusaha untuk terus meningkatkan keterbukaan informasi publik dengan berfokus pada transparansi dan akuntabilitas dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya komitmen kuat dari BNPT, lembaga ini berhasil memperoleh penilaian positif dari Komisi Informasi Pusat (KIP) dan dapat melanjutkan ke tahapan uji publik. Hal ini menunjukkan bahwa upaya BNPT dalam meningkatkan pelayanan informasi publik telah membuahkan hasil yang baik.
“Sejak awal, kami berupaya memberikan informasi kepada publik dengan cara yang efektif. Dan sampai hari ini, kami terus berupaya memberikan informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat,” ujar Tejo. Meskipun demikian, ia juga menambahkan bahwa sebagai lembaga yang menangani penanggulangan terorisme, BNPT menghadapi tantangan dalam membuka seluruh informasi kepada publik. Beberapa informasi bersifat sensitif dan dikecualikan dari akses publik demi menjaga kerahasiaan dan keamanan negara.
Tejo menjelaskan bahwa meskipun BNPT harus berhati-hati dalam membagikan informasi terkait isu terorisme, lembaga ini tetap berusaha untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang relevan dan transparan. “Kami berupaya memberikan informasi yang cermat dan akuntabel, namun ada sejumlah informasi yang harus dibatasi karena berkaitan dengan tugas BNPT dalam penanggulangan terorisme,” jelasnya.
Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik, BNPT telah mengoptimalkan pengelolaan laman resmi dan media. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat membangun kesadaran publik terkait deteksi dini terhadap radikalisasi dan terorisme. Selain itu, upaya tersebut juga untuk meningkatkan layanan permintaan informasi publik yang lebih sistematis dan efisien.
“Melalui pengelolaan media dan laman resmi, BNPT berupaya menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan kesadaran publik mengenai bahaya radikalisasi dan memberikan langkah-langkah pencegahan yang tepat,” imbuh Tejo. Upaya ini juga mendukung sinergi yang lebih baik antar badan publik terkait yang membidangi bidang politik dan keamanan.
Dengan demikian, BNPT terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keterbukaan informasi publik. Meski menghadapi tantangan besar karena tugasnya yang berkaitan dengan isu sensitif, BNPT tetap berupaya untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat serta membangun kepercayaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas lembaga negara.
More Stories
Geisz Chalifah Dukung Pramono-Rano Karno di Debat Final Pilgub DKI Jakarta
Prabowo dan António Guterres Bahas Isu Global, Palestina, dan Perubahan Iklim di Rio de Janeiro
Angka PHK di Indonesia Meningkat Signifikan, Jakarta Tertinggi