21 November 2024

Radar Brita

Seputar Warta

Geisz Chalifah Dukung Pramono-Rano Karno di Debat Final Pilgub DKI Jakarta

Geisz Chalifah Dukung Pramono-Rano Karno di Debat Final Pilgub DKI Jakarta

https://www.merdeka.com/

Radar Brita – Debat final Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Minggu, 17 Oktober 2024, menjadi momen penting dalam pesta demokrasi ini. Sejumlah tokoh penting tampak hadir untuk mendampingi calon gubernur (cagub) yang mereka dukung, menunjukkan betapa besar antusiasme masyarakat dan para pendukung terhadap jalannya Pemilu DKI Jakarta. Pada debat kali ini, hadir juga sejumlah wajah baru yang tak terlihat pada debat sebelumnya, salah satunya adalah Geisz Chalifah, yang dikenal sebagai orang kepercayaan dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kehadirannya di barisan pendukung pasangan calon gubernur Pramono Anung dan Rano Karno, menambah warna tersendiri dalam dinamika debat tersebut.

Geisz terlihat duduk di barisan belakang Pramono Anung dan Rano Karno dengan mengenakan jaket oranye yang memiliki aksen putih di bagian lengan, serta angka “3” di sisi kiri jaketnya. Meskipun Geisz bukan bagian dari tim Pramono-Rano secara resmi, kehadirannya menunjukkan hubungan yang cukup dekat antara dia dan pasangan cagub tersebut. Selama Pramono menyampaikan visi dan misinya dalam debat, Geisz tampak serius dan fokus menyimak apa yang disampaikan oleh calon gubernur nomor urut tiga itu. Kehadiran Geisz juga menarik perhatian karena ia merupakan salah satu sosok yang dipercaya oleh Anies Baswedan, yang memiliki pengaruh besar di kalangan pendukungnya.

Beberapa waktu sebelumnya, pasangan Pramono-Rano Karno sempat mengadakan pertemuan dengan Anies Baswedan di kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut di Lebak Bulus, Jakarta, pada Jumat, 15 November 2024. Pertemuan ini sempat menarik perhatian publik karena menjadi tanda bahwa hubungan politik antara Anies Baswedan dengan Pramono Anung semakin dekat. Setelah pertemuan tersebut, Pramono Anung mengungkapkan rasa percaya dirinya dalam meraih dukungan dari pendukung Anies Baswedan, yang sering disebut dengan sebutan “Abah”. Pramono mengatakan, “Saya yakin bahwa faktor kedekatan saya dengan Mas Anies kan semua orang juga udah tahu. Dan pasti akan memengaruhi pemilih.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pramono berharap dapat menarik perhatian pemilih yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta.

Setelah pertemuan tersebut, Anies juga memposting foto-foto pertemuannya dengan Pramono dan Rano Karno di media sosial X dan Instagram, yang semakin memperkuat spekulasi bahwa hubungan di antara mereka semakin akrab. Meskipun demikian, meski sudah bertemu dan menjalin komunikasi yang baik, Pramono tetap menyadari bahwa hal tersebut tidak otomatis menjamin bahwa para pendukung Anies akan memilihnya pada hari pemungutan suara nanti, yang dijadwalkan pada 27 November 2024. Pramono pun memilih untuk bersikap santai dan menyerahkan sepenuhnya pilihan para pendukung Anies Baswedan kepada mereka.

Pramono mengakui bahwa dalam politik, keputusan akhir tetap berada di tangan pemilih. Dia menganggap bahwa setiap individu berhak untuk memilih pasangan calon gubernur yang mereka anggap paling tepat untuk memimpin Jakarta ke depan. “Saya tidak ingin memaksakan pilihan. Biarkan mereka memilih sesuai dengan hati nurani mereka,” tambah Pramono, yang mengingatkan bahwa proses demokrasi adalah tentang memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menentukan pilihannya.

Pertemuan antara Pramono, Rano Karno, dan Anies Baswedan memang menunjukkan dinamika yang menarik dalam politik Jakarta. Terlepas dari kedekatan pribadi mereka, pertarungan dalam Pilgub DKI Jakarta tetap akan berlangsung ketat, dan setiap keputusan yang diambil oleh pemilih akan sangat memengaruhi hasil akhir dari pesta demokrasi ini. Geisz Chalifah, yang hadir sebagai bagian dari pendukung Pramono-Rano Karno, menggambarkan bahwa politik adalah soal hubungan yang kuat dan strategis, serta bagaimana para calon gubernur ini membangun kepercayaan dengan berbagai elemen masyarakat Jakarta.