Radar Brita – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mendorong pencapaian target produksi jagung nasional. Dalam kolaborasi ini, target pertanaman jagung nasional ditetapkan sebesar 1,7 juta hektare. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk memberikan keuntungan tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi masyarakat, pengusaha, dan negara. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Amran dalam sebuah Rapat Koordinasi Kesiapan Penanaman Jagung bersama Polri di Jakarta pada Selasa, yang juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Menurut Menteri Amran, melalui program tanam jagung serentak yang akan dimulai pada tahun 2025, lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pertanaman jagung. Ia mencontohkan keberhasilan uji coba penanaman jagung di lahan sawit di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, serta penanaman jagung di kawasan pegunungan Jeneponto. Keberhasilan tersebut, menurutnya, dapat diulang di daerah lain.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Kementan dan Polri dalam mencapai target tambahan produksi jagung hingga 4 juta ton, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi nasional jagung sebesar 25 persen dibandingkan dengan kondisi saat ini. Menteri Amran menambahkan bahwa produksi jagung pada tahun 2023-2024 diperkirakan mencapai sekitar 15 juta ton, dan dengan langkah-langkah yang direncanakan, target produksi bisa meningkat menjadi 16 juta ton. Bahkan, jika semua target yang telah disepakati tercapai, produksi jagung dapat meningkat sebesar 2 hingga 3 juta ton dibandingkan dengan tahun 2024.
Menteri Amran mengapresiasi dukungan dari Polri dalam memastikan kelancaran program swasembada pangan, terutama dalam mengatasi kasus penyelewengan pupuk dan alat-alat pertanian. Ia menyampaikan terima kasih kepada kepolisian yang telah memberikan bantuan besar dalam mengawal swasembada pangan, khususnya untuk jagung. Menurutnya, percepatan tanam jagung akan berhasil jika petani diyakinkan akan keuntungan yang mereka peroleh.
Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkah penting dengan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung dari semula Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram. Menteri Amran juga menekankan pentingnya peran Perum Bulog dalam menyerap hasil panen jagung. Ia meminta Bulog untuk memastikan hasil panen jagung diserap dengan baik sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, sehingga tidak ada hasil panen yang terbuang.
Sementara itu, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dedi Prasetyo menyampaikan komitmen Polri untuk mendukung swasembada jagung dan mewujudkan kemandirian pangan. Polri berperan aktif dalam menggerakkan kelompok tani, menjembatani kebutuhan petani dengan Kementan, serta mengawasi distribusi bantuan negara agar sampai ke tangan petani dengan tepat.
Dengan adanya kolaborasi antara Kementan dan Polri, serta berbagai kebijakan yang telah diterapkan, diharapkan program ini dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia, khususnya dalam komoditas jagung.
More Stories
Pemulangan Narapidana Bali Nine ke Australia: Rehabilitasi Sesuai Prosedur
BNPB Gunakan Drone untuk Pantau Banjir di Kabupaten Kampar, Riau
DJP Klarifikasi Kendala Akses Coretax, Terus Upayakan Penyempurnaan Sistem