Radar Brita – Musyawarah Nasional (Munas) ke-14 Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) yang diselenggarakan di Jakarta pada Jumat, 15 November 2024, berhasil mengesahkan transformasi organisasi menjadi konfederasi yang menaungi empat cabang olahraga berkuda. Keputusan penting dalam Munas kali ini adalah pembentukan empat federasi nasional yang akan mengelola Pordasi Pacu, Pordasi Equestrian, Pordasi Polo, dan Pordasi Berkuda Memanah.
Dalam kegiatan yang berlangsung lancar dan sukses tersebut, terpilih empat ketua umum untuk masing-masing federasi. Teddy Soediro dipercaya memimpin Pordasi Pacu, Dewi Larasati (Tike) menjabat sebagai ketua Pordasi Equestrian dengan Budi Tulodo sebagai sekretaris jenderalnya, H. Muhammad Bunyamin (Benny Polo) menjadi ketua Pordasi Polo, dan Dicky Kamsari memimpin Pordasi Berkuda Memanah. Selain memilih ketua umum untuk federasi, Munas ke-14 juga memilih Dicky Kamsari sebagai Ketua Presidium Konfederasi Pordasi.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pordasi masa bakti 2020-2024, Triwatty Marciano, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan suksesnya jalannya Munas ini. “Syukur alhamdulillah dengan semangat dan soliditas dari kita bersama, baik yang hadir di ruangan ini maupun yang mengikuti secara online, seluruh persidangan dalam Munas XIV Pordasi tahun 2024 telah berlangsung dengan lancar dan sukses,” ungkap Triwatty kepada wartawan.
Transformasi yang disahkan dalam Munas ke-14 ini bertujuan untuk memfokuskan pembinaan olahraga berkuda di masing-masing cabang yang dikelola oleh federasi yang baru dibentuk. Triwatty berharap dengan langkah tersebut, setiap cabang olahraga berkuda dapat lebih fokus dalam pengembangan prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Diharapkan pembinaan olahraga berkuda di masing-masing federasi nasional bisa lebih fokus dan setiap cabang olahraga berkuda tersebut dapat menjadi anggota federasi internasionalnya, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembinaan prestasinya dan mempercepat peningkatan prestasi olahraga berkuda di Indonesia hingga ke tingkat global,” tambahnya.
Dengan perubahan ini, setiap Federasi Nasional Pordasi akan menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat serta KONI Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatan daerah masing-masing. Sementara di tingkat internasional, setiap federasi nasional Pordasi dapat langsung berafiliasi dengan federasi internasional terkait. Pordasi Pacu, misalnya, akan berafiliasi dengan International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), sementara Pordasi Equestrian telah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI). Asosiasi Polo Indonesia juga sudah menjadi anggota dari Federation of International Polo (FIP).
Ke depannya, Pordasi Polo akan melakukan pembenahan dan penegasan kedudukannya sebagai anggota FIP. Selain itu, Horseback Archery (HBA) juga akan segera menentukan federasi internasional yang akan menaunginya. Rencana untuk membentuk federasi regional bersama negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura juga akan segera diwujudkan.
Transformasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas olahraga berkuda di Indonesia tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional. Dengan pembinaan yang lebih terfokus dan terstruktur, olahraga berkuda di Indonesia diharapkan dapat berkembang pesat dan mencetak prestasi yang lebih banyak di arena internasional.
More Stories
Geisz Chalifah Dukung Pramono-Rano Karno di Debat Final Pilgub DKI Jakarta
Prabowo dan António Guterres Bahas Isu Global, Palestina, dan Perubahan Iklim di Rio de Janeiro
Angka PHK di Indonesia Meningkat Signifikan, Jakarta Tertinggi